Buah Langka Indonesia : NamNam / Namu Namu
Berawal dari banyaknya pertanyaan ketika foto buah Nam-Nam di tayangkan di Facebook dan bbrp group maka saya tergerak untuk menulis lebih lengkap tentang buah ini.
Nama umum : Nam Nam = Namnam
Nama Latin : Cynometra cauliflora
Nama lain : namu-namu (Maluku dan Manado.), namo-namo (Ternate), namet (Halmahera.), namute, lamute, lamuta, klamute (beberapa bahasa di Maluku tengah), puki anjing (Malaysia.), pukih (Sunda.), kopi anjing (Sundad., Jawa.), puci anggi (Bima), puti anjeng (Makassar)
Nama latin Cynometra cauliflora ini karena bunga dan buah melekat di batang pohon (cauliflory)
Termasuk dalam family kacang2an /Leguminosae / Fabaceae
Di Ambon disebut namu-namu karena bentuk buahnya yang mirip kue namu2 (namu2 adalah sebuatan utk kue pastel di Ambon)
Pohon Namnam berupa perdu atau pohon kecil, tinggi antara 3-15 m. Batang berbonggol-bonggol, dengan kulit batang yang halus berbintil, kecoklatan atau abu-abu. Bertajuk agak rapat, dengan ranting yang berkelak-kelok zigzag.
Daun majemuk dengan sepasang anak daun, bertangkai 2-8 mm. Anak daun lonjong sampai bundar telur miring tidak simetris, 5,5-16,5 x 1,5-5,5 cm, hampir tak bertangkai, seperti jangat, menggantung, hijau tua berkilap. Daun muda berwarna putih atau merah jambu terang, menggantung lemas serupa saputangan.
Karangan bunga berupa tandan kecil dengan deretan daun pelindung, 4-5 tandan berjejal pada tonjolan-tonjolan yang muncul di batang, hingga dekat ke tanah. Bunga kecil-kecil; kelopaknya berwarna merah jambu pucat atau putih, berbagi dalam menjadi 4, panjang taju kelopak 2-4 mm; mahkota bentuk lanset, putih, 5 helai, panjang 3-4 mm. Benang sari lepas-lepas, 8-10 helai; tangkai putik lk. 5-6 mm.
Buah polong berdaging tebal, berbentuk ginjal keriput berujung meruncing, 3-9 x 2-6 x 1-4 cm, bergantungan di batang, coklat bersisik ketika muda dan kehijauan atau kekuningan apabila masak, masam sampai masam manis. Berbiji sebutir, berbentuk ginjal pipih, 3-6 x 2-4 cm. Buahnya yang masak bisa dimakan langsung (mentah), sebagai bahan rujak, bisa juga dimakan hanya dengan kecap dan gerusan cabe, bisa dibuat manisan, asinan, sebagai bahan campuran sambal atau bisa juga dimasak dan tambahkan gula menjadi bubur namnam (compote)
Kayunya biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan gasing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar